Lensa Berita Terkini - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memblokir hampir 6.000 situs internet. Situs-situs yang diblokir itu kebanyakan terkait penyebaran hoax.
"Yang dominasi pornografi. Kedua hoax, ujaran kebencian, judi, penipuan, radikalisme," tutur Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo Semuel Abrijani di kantor pusat Indosat, Jln Medan Merdeka Barat, Jakpus, Sabtu (26/08/2017)
"Bulan Juli kemarin saja 5.000, hampir 6.000 situs dan account yang diblokir," tambah Semuel.
Menurut Semuel, jumlah situs yang kami blokir mengalami peningkatan. Semuel sebut pemblokiran tersebut sangat relatif.
"Kalau dari Januari itu tinggi, 5.000 situs diblokir untuk ujaran kebencian dan fitnah, hoax, kemudian Februari turun dan Maret turun lagi. April turun dan Mei tiba-tiba muncul lagi, tidak tahu ada apa itu, setelah itu itu turun lagi. Kemarin itu kita melihat adanya kenaikan juga. Berarti, naik turun tergantung isunya," terang Semuel.
Semuel menyebut Kominfo memiliki cara mengidentifikasi situs-situs yang dianggap melanggar. Untuk situs apa yang sudah diblokir, Semuel mengungkapkan Kominfo pasti mengumumkannya.
"Tiap hari ada situs yang kami blokir, ada account yang diblokir, tiap hari ada laporanya, di websitenya ada data-datanya. Sekarang itu setiap memblokir di-publish. Ada laporan habis itu kami konsultasikan, habis itu kita lakukan cyber patroli," tutup Semuel. (Lensa Berita Terkini)
