Lensa Berita Terkini - Penyelidik KPK memanggil mantan Ketua Komisi II DPR Chairuman Harahap terkait kasus dugaan korupsi pengadaan proyek e-KTP. Chairuman akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Setya Novanto.
"Chairuman Harahap diperiksa menjadi saksi atas tersangka SN (Setya Novanto)," tutur Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Jumat (28/07/2017).
Chairuman sebelumnya juga menjadi saksi juga untuk terdakwa Irman dan Sugiharto, serta saksi penyelidikan untuk tersangka Andi Narogong.
Chairuman sudah hadir di KPK, Jln Kuningan Persada, Jakarta Selatan, sekitar jam 10.18 WIB ketika menaiki tangga menuju ruang pemeriksaan. Dia terlihat mengenakan kemeja putih.
Dalam sidang vonis e-KTP Kamis (20/07/2017), hakim membeberkan catatan berisikan rencana bagi-bagi uang untuk para anggota DPR terkait dengan proyek e-KTP. Termasuk salah satunya Chairuman Harahap.
"Menimbang bahwa pada tahun 2012, Sugiharto datang ke ruang kerja Dirjen Dukcapil Kemendagri. Pada saat itu, cuma ada terdakwa I Irman dan terdakwa II. Terdakwa II Sugiharto memperlihatkan kepada terdakwa I Irman secarik kertas catatan menurut terdakwa Sugiharto catatan itu berasal dari Andi Agustinus alias Andi Narogong yang isinya antara lain rencana penyaluran uang dari Andi Agustinus alias Andi Narogong ke Setya Novanto, Anas Urbaningrum, Marzuki Ali, Chairuman Harahap, dan Komisi II DPR RI," tutur hakim Franky saat membacakan pertimbangan unsur dengan tujuan menguntungkan diri sendiri, orang lain, dan korporasi dalam sidang vonis terhadap Irman dan Sugiharto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Jln Bungur Besar Raya, Jakpus.
Hakim Franky menyebutkan saat itu Irman merespons dengan mempersilakan rencana itu asalkan tidak mengganggu pekerjaan. Dia juga mengungkapkan pembagian uang itu terealisasi dan didukung dengan kesaksian saksi-saksi lainnya. Tapi dalam persidangan, Chairuman membantah pemberian uang itu. (Lensa Berita Terkini)
