Lensa Berita Terkini - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menuding KPK selalu mencari kesalahannya setiap kali mengusut suatu kasus korupsi. Fahri mengaku mempunyai bukti kuat atas tudingannya tersebut.
"Berkali-kali saya mendapatkan kabar langsung dan tidak langsung dari teman-teman yang diperiksa di KPK, memulai pernyataannya dengan pernyataan, 'Ada Fahri tidak dalam kasus ini?' Saya sudah dapat laporannya berkali-kali dan ada yang saya rekam laporannya kepada saya," tutur Fahri di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (10/05/2017).
Menurut Fahri, saat ini KPK tengah panik karena DPR hendak menggulirkan angket. KPK mau membungkam para pengkritiknya dengan cara seperti menyebutkan nama-nama dalam persidangan, seperti nama Fahri dalam sidang suap pengurusan pajak hari ini.
"Inilah kelakuan KPK selama ini. Dia memakai metode proyustitia untuk mengintimidasi, menggunakan ruang sidang untuk menyerang orang. Hubungannya apa? Jika betul mau, KPK coba dalami keterlibatan pejabat hebat dalam kasus suap itu, termasuk keluarganya, berani tidak?" tantang Fahri.
Selain itu, Fahri mengakui memperoleh informasi berkaitan dengan kasus suap pajak yang menyeret nama-nama penting dan mencoba dialihkan oleh KPK. Menurut Fahri, pengalihan itu dengan menyasar kepadanya dan rekannya, Fadli Zon.
"Kebetulan jika belok ke saya dan Pak Fadli, ini bisa dianggap serangan besar. Inilah kelakuan KPK, menggunakan posisi dalam negara untuk menyerang lawan dan pengkritiknya. Menggunakan ruang sidang untuk membungkam orang, menggunakan orang diperiksa untuk sebutkan nama orang," katanya.
Fahri meminta KPK secepatnya menghentikan apa yang disebutnya sebagai 'kebiasaan' lembaga antirasuah tersebut. DPR sebentar lagi mau menggulirkan angket.
Dia berjanji pemakaian hak angket ini bisa membuka semua yang berkaitan dengan KPK. KPK diminta mempersiapkan diri.
"Hentikanlah abuse of power, pergunakan ruang sidang tidak relevan. Saya peringatkan KPK santai saja, nanti ada angket, kita akan periksa semua," tutupnya. (Lensa Berita Terkini)