Lensa Berita Terkini - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah bersama Direktorat Penindakan dan Pengejaran BNN mengamakan dua kurir narkoba jenis sabu-sabu di Kota Solo. Satu diantaranya ditembak mati sebab dinilai melakukan perlawanan terhadap petugas.
Keduanya adalah Raden Aprianto, warga Kelurahan Penumping, Laweyan, Solo, dan Didit Murdwiyoko, warga Kelurahan Kepatihan Kulon, Jebres, Solo. Aprianto ditangkap lebih dulu saat berada di dalam bus luar kota. Petugas sudah membuntutinya dari Sragen menuju Solo karena dicurigai membawa narkoba dari Surabaya. Dia ditangkap saat bus berhenti menurunkan penumpang di Nusukan, Banjarsari.
"Penangkapan dilakukan hari Sabtu (13/05/2017) sekitar jam 18.30 WIB. Saat digeledah, dia terbukti membawa narkoba jenis sabu-sabu seberat 500 gram di dalam tasnya," tutur Kepala BNNP, Brigjen (Pol) Tri Agus Heru Prasetyo, di RSUD dr Moewardi, Minggu (14/05/2017) malam.
Sore tadi, sekitar jam 15.00 WIB, tim gabungan menangkap bandar narkoba, Didit di Desa Wonorejo, Gondangrejo, Karanganyar. Didit terbukti membawa sabu-sabu seberat 30 gram dan alat penghisap sabu-sabu.
"Usai kita menangkap Didit, kita minta menunjukkan bandar narkoba yang lebih besar. Ketika di Desa Paulan, Colomadu, Karanganyar, dia melakukan perlawanan. Petugas dua kali memberikan tembakan peringatan, tapi tidak dihiraukan. Kemudian petugas melakukan tindakan tegas dan terukur hingga pelaku meninggal dunia," katanya.
Kedua pelaku dikendalikan dari narapidana di Nusakambangan bernama Dicky Albert Nego. BNN sudah berkoordinasi dengan Kemenkumham untuk menangani hal itu. Dari Dicky, petugas menemukan ponsel yang dipakai untuk mengirimkan pesan kepada kurir. (Lensa Berita Terkini)
