Lensa Berita Terkini - Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat akan secepatnya dilantik menjadi gubernur definitif pada 15 Juni. Dia akan menggantikan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang saat ini ditahan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Perjalanan Djarot menduduki kursi DKI 1 sampai Oktober 2017 dipenuhi drama dan lika-liku. Salah satunya ketika majelis hakim Pengadilan Negeri Jakut memutuskan Ahok divonis 2 tahun penjara atas kasus penodaan agama.
Hampir tiga tahun Djarot mendampingi Basuki sebagai wagub. Dia pun kemudian berganti jabatan begitu Basuki ditahan. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo memberikan surat penugasan kepada politikus PDIP itu sebagai Plt Gubernur DKI Jakarta.
Saat seremonial pelantikan, tidak ada senyum di wajah Djarot. Mengingat beberapa waktu sebelumnya Ahok sudah mendekam di dalam jeruji besi.
Djarot menjabat sebagai Walikota Blitar dari tahun 2000 hingga 2005. Tidak berhenti di situ, Djarot kembali menjadi orang no 1 di Blitar sampai tahun 2010.
Saat memimpin Blitar, banyak hal yang digagas oleh Djarot yang dikenal sangat membatasi mall bertingkat dan gedung pencakar langit. Djarot lebih fokus untuk menata pedagang kaki lima dengan konsep yang matang.
Setelah Ahok dilantik menjadi gubernur oleh Presiden Jokowi pada 19 November 2014, dia langsung mencari calon yang tepat untuk menjadi wakilnya. Sejumlah nama pernah disodori oleh PDIP untuk mendampingi Ahok, termasuk salah satunya Boy Sadikin.
Ahok menjatuhkan pilihannya kepada Djarot yang akan menemaninya untuk memimpin DKI sampai Oktober 2017. Dalam wawancara pada 2014 lalu, Ahok mengutarakan dirinya begitu senang saat PDIP menyetujui pilihan untuk posisi wagub. (Lensa Berita Terkini)
